Setelah sarapan dan menitipkan koper, kami bersiap-siap berangkat ke Busan. Kami menuju Gwanghwamun Plaza. Mau mencari peruntungan kalau masih bisa naik free shuttle bus ke Busan. Jadi dalam rangka Visit Korea Year 2011 – 2012, para turis disediakan free shuttle bus dari Seoul ke Busan dan juga dari Busan ke Seoul. Jadi lumayan banget bisa irit ongkos :D. Harusnya daftar dulu, tetapi karena planning kami yang berubah dari September ke Juni, ketika mendaftar semua kursi sudah penuh. Tetapi memang bisa datang langsung ke Donghwa Duty-Free Shop di Gwanghwamun tempat meeting point-nya. Bus akan berangkat jam 08.00 pagi. Sementara kalau dari Busan bus berangkat pukul 16.00 dari Lotte Hotel Busan. (Update 2013: free shuttle bus berlaku sampai 31 Desember 2012. Sekarang yang ada K-Shuttle Bus bisa dilihat infonya dihttp://www.k-shuttle.com).
Ketika kami sampai di depan Donghwa Duty-Free Shop waktu menunjukkan pukul 08.10 hihihi, so bus sudah jalan dong. Secara ini Korea jadi on time. Nggak jadi masalah sih, soalnya kami memang berniat cari peruntungan saja. So kami balik lagi ke stasiun subway. Dari Gwanghwamun Station kami menuju Express Bus Terminal Station line 3, 7 dan 9.
Karena jam kerja tuh stasiun subway rame banget. Sempat kaget dengan orang yang datang seperti mau menyerbu hahaha. Gila mereka jalannya cepat banget. Jadi saking ramenya, jalur tangga untuk turun dikasih tali jadi separoh dipakai untuk mereka yang naik tangga. Salut buat mbak-mbak yang pake high heels deh. Segitu banyak tangga dan jalannya panjang. Kalau aku sudah nyeker kali, tenteng sepatu hahaha. Jadi baru ngerti deh kenapa di jalanan mobil pribadi nggak terlalu banyak. Bapak-bapak berdasi dan ibu-ibu yang eksekutif muda saja naik subway. Aman dan nyaman sih. Jalanan mungkin ada macet-macetnya jugalah ya, tetapi kalau sekilas aku perhatiin nggak ruwet gitu. Karena nggak tiap hari di sana juga kali ya :D
Sepertinya kurang dari satu jam, kami sampai di Express Bus Terminal Station. Ketika kami membeli tiket, bus yang akan berangkat itu bukan yang deluxe tapi yang standar, dan harganya lebih murah. Untuk harga tiket bus ke Busan, di itinerary aku membuatnya sesuai dengan harga tiket di buku Mbak Claudia yaitu 32,800 won (sekitar Rp 295.000). Sementara tiket bus yang sekarang 27.000 won (sekitar Rp 243.000). Jadi kami oke-oke saja, walaupun kami belum tahu kondisi busnya. Bus masih berangkat sekitar satu jam-an lagi. Sambil duduk di ruang tunggu yang nyaman dan bersih tentunya, kami menonton TV. Saat itu lagi diputar variety show Running Man. Waktu itu sih nggak ngeh nih apaan sih, kenapa orang-orang pada ketawa hahaha. Sekarang aku malah jadi suka nonton Running Man berkat “diracuni” teman kantor :D. Asli lucu dan kreatif nih variety show.
Seingatku bus berangkat pukul 11-an. Akan memakan waktu kurang lebih empat-an jam untuk sampai ke Busan. Busnya bersih dan cukup nyaman. Dan yang bikin salut, bus berangkat sesuai dengan jadwal. Meskipun penumpangnya nggak penuh hahaha. Keren-keren deh. Sempat ngobrol-ngobrol dan makan cemilan yang kami beli waktu di station subway. Suasana daerah yang dilewati mirip kalau mau ke Bandung. Tetapi nggak berapa lama, biasalah ketiduran hahaha. Kami terbangun saat bus berhenti di rest area. Sudah waktunya makan siang juga sih. Kami diberi waktu 20 menit (kalau nggak salah lagi nih :D) untuk beli makan atau ke toilet. Cepat amat ya? Hahaha.
Kami memutuskan untuk beli Kimbab dan beberapa cemilan. Tadinya tertarik melihat orang-orang pada makan Ramyeon, tetapi kami ragu, apa bisa makan secepat orang-orang Korea hahaha. Mereka pedas-pedas dan panans-panas bisa masuk mulut hihihi. Daripada nanti ditinggal bus, mending nahan selera deh. Udah rada telat-telat dikit nih masuk bus. Pak sopir udah berdiri di depan pintu. Untung bukan kami yang terakhir masuk bus. Let’s go Ajeossi!
Kira-kira pukul 15.00 kami sampai di Busan! Terminal busnya keren juga hihihi. Tujuan pertama keluar dari bus adalah mencari tourist information. Kami kemudian meminta peta Busan dan peta subway Busan. Sempat bernarsis ria di depan pintu keluar terminal busan menuju terminal subwaynya. Nah, saat kami jalan, sebelum masuk ke tempat pembelian tiket subway, di sana ada beberapa orang. Sepertinya mereka sukarelawan. Jadi mereka membagikan brosur-brosur. Terus ada salah satu dari mereka memberikan tanda kepada kami untuk photo. Kami pikir dia mau photo bareng gitu, dihhh geer memangnya artis hahaha. Ternyata dia mau bantuin kami agar bisa photo bertiga. Duhhh baiknya. Gomawo.
Ketika kami sedang berusaha membeli tiket subway Busan, dihampiri bapak petugas. Sudah opa-opa gitu. Menanyakan tujuan kami, kemudian dia menujukkan cara membeli tiketnya di mesin. Bukannya nggak bisa caranya sebenarnya, soalnya pada iseng masukin duit yang sudah buluk hahaha. Dicoba berkali-kali nggak bisa, pas bapaknya nyoba bisa lho! Mesin yang aneh hihihi. Makasih opa-opa petugas.
Sebelum ke subway kami ke toilet dulu. Nggak penting banget buat diceritain ya hahaha. Sebenarnya bukan ceritain ke toiletnya. Tetapi mau certain bahwa baik di Busan ataupun di Seoul yang bersih-bersih toilet sudah oma-oma atau opa-opa. Beda sama di tempat kita ya. Mungkin mereka daripada menganggur di rumah, terus yang muda-muda pada nggak mau kerja bersih-bersih. Mungkin :D. Terus toiletnya bersih. Ini toilet terminal atau station lho ya. Bukan mall hahaha. Apalagi mallnya ya? Ada juga sih di beberapa tempat yang kurang bersih yang kami temui selama di Korea, tetapi masih bisa ditoleransi :D.
Perjalanan dari Busan Station menuju Haeundae Station kurang lebih tiga puluh menit-an. Sepertinya ada perbedaan antara penumpang Seoul sama Busan. Kalau di Seoul kami kebanyakan melihat yang muda-muda yang naik subwaynya. Kalau di Busan kebanyakan orang tua hihihi. Yang muda-muda pada hijrah kali ya ke Seoul. Atau hanya kebetulan saat kami naik banyak yang tua. Tetapi sorenya pas naik juga gitu. Waktu balik besoknya dari Haeundae Station ke Busan Station juga hahaha.
Sesampai di Haeundae Station, seperti biasa menaiki anak tangga atau eskalator. Keluar dari station melihat sekeliling kami langsung blank hahaha. Baca petunjuknya di peta yang ada ditangan, kemudian duduk di depan map Busan yang kami temukan di depan pintu keluar station. Nggak berapa lama kemudian, ditanyain sama seorang opa-opa yang kebetulan lewat, kemana tujuan kami (kami yang tanya atau ditanyain ya? Lupa hihihi). Menurut petunjuk di email guesthouse-nya, sesampai di Haeundae kami harus mencari Busan Aquarium. Jadilah kami menanyakan dimana Busan Aquarium. Dan! Opa tersebut menyuruh kami untuk mengikutinya.
Ketika berjalan menuju arah Busan Aquarium, dingin mulai terasa. Angin laut sepertinya membuat hawa semakin dingin. Opa tersebut tiba-tiba berhenti. Dia bilang mau berphoto dulu sama kami. Dia ternyata bawa kamera juga, mungkin turis domestik hihihi. Perjalanan kemudian berlanjut. Sepuluh menit kemudian opa menunjukkan ke kami, Busan Aquarium! Kami sudah sampai. Wahhh khamsahamnida Harabeoji (kakek).
Saat melihat Busan Aquarium, ketika kami mau mengucapkan terima kasih, opa malah menyuruh kami masih mengikuti dia untuk menyebrang ke arah Busan Aquarium. Ya ampunnn, opa tersebut mengantarkan kami ke depan pintu masuk Busan Aquarium. Mungkin dia berfikir tujuan kami adalah Busan Aquarium. Baiknyaaaa. Padahal kami bukan mau mencari Busan Aquarium. Tetapi yang terpenting kami sampai di tempat yang menjadi petunjuk hostel yang akan kami tuju. Dan opa tersebut berbaik hati mengantarkan kami sampai tujuan. Jeongmal khamsahamnida Harabeoji! Kami hanya bisa membungkukkan badan untuk mengucapkan terima kasih, ketika opa tersebut kembali untuk menyebrang.
Kami menunggu beberapa saat sampai opa hilang dari pandangan. Nggak enak hati juga sudah diantar sampai depan Busan Aquarium. Nanti bingung lagi melihat kami malah nggak jadi masuk. Udara semakin dingin. Kami saja yang mungkin kedinginan, ada yang cuek tuh pakai baju tipis atau celana pendek. Mereka sudah terbisa dengan cuacanya. Wahhh bener-bener dingin.
Setelah yakin opa tidak akan melihat kami lagi, kami menyebrang kembali, karena guesthousenya berada di seberang Busan Aquarium. Seharusnya tadi kami menyebrang ke arah kanan hehehe. Tetapi nggak masalah. Jaraknya nggak jauh. Marubee Guesthouse itu berada di lantai delapan. Di gedung Harbour Town. Sesampai di dalam gedung, kami menuju bapak-bapak security. Tadi sempat salah masuk hihihi. Masuk ke restoran. Gedung ini lantai bawahnya sepertinya memang banyak restoran dan butik. Kami kemudian menanyakan ke bapak-bapak security tersebut posisi Marubee. Tepatnya menanyakan kami harus naik lift dari mana.
Salah seorang dari mereka kemudian berjalan dan menyuruh kami mengikutinya. Dalam pikiran kami, palingan dia hanya menunjukkan posisi lift. Dan ternyata! Dia mengantarkan kami sampai ke lantai delapan. Menunjukkan letak Marubee. Wahhhh benar-benar deh, apakah memang kami yang beruntung ketemu dengan orang-orang baik atau memang orang Korea itu baik-baik ya :)?
Saat di depan pintu Marubee kami tertegun. Ada tulisan diselembar kertas.
"Dear guests!! We are going out. And we come back soon!! Turn down locker hanger/handle!! (Always open door). You don’t worry about it! See you."
Lha yang punya rumah kabur eh pergi. Karena dibilang pintu nggak dikunci kami membukanya pelan-pelan. Ngeri tiba-tiba dikerjain (hahaha parno nggak jelas). Jreng!!! Sunyi. Tidak ada seorang pun di dalam. Baiklah kami menunggu sebentar, sampai yang punya balik.
Karena yang punya nggak ada, jadilah kami dengan leluasa melihat kondisi guesthousenya. Jadi guesthouse ini merupakan apartemen dua kamar yang dibagi jadi female dormitory dan satu lagi mixed dormitory (campur cewek cowok). Rapi, bersih, trus pemandangannya. Huaaaa Haeundae Beach. Super duper keren. Kamar mandinya juga bersih. Dapurnya juga. Seperti umumnya hostel/guesthouse ada fasilitas komputer untuk internetan. Ada dua computer di sini. TV LCD mungkin 32”. Kami melongok ke kamar female dormitory. Wahhh girly banget. Bed cover-nya warna pink. Ada lima kasur dua tingkat. Jadi satu kamar diisi sepuluh orang. Dan kondisinya rapi dan bersih. Dan ternyata di dalam kamar yang cewek ada kamar mandinya trus meja rias besar. Keren banget deh Marubee (udah serasa marketing-nya hahaha).
Dan memang yang paling oke itu pemandangannya langsung bisa melihat Haeundae Beach. Sembari menunggu, seperti biasa sibuk deh bernarsis ria dengan latar Haeundae Beach hahaha. Mana dipojok ada meja dan kursi yang berada persis dekat kaca. Duduk sore-sore melihat ke pantai. Mmmm keren abisss. Sayang nih kami hanya semalam di sini.
Karena nggak mungkin kami bengong sambil menunggu, jadi anggaplah rumah sendiri. Nyalakan tv hahaha. Lagi acara Strong Heart (baru ngehnya juga sekarang-sekarang ini). Waktu itu salah satu bintang tamunya Jung Yong Hwa (leader-nya dan vokalisnya CN Blue). Waktu itu nggak tahu siapa dia hahaha, meski pernah nonton drama You’re Beautiful. Tahunya hanya Jan Geun Suk. Sekarang malah suka sama lagunya CN Blue gara-gara reality show We Got Married. Yongseo couple. Yonghwa dan Seohyun SNSD. Hihih kok malah OOT. Sory-sory.
Back to Marubee. Setelah satu jam menunggu kami mulai resah. Apa kami tinggal tas saja trus kami jalan deh. Nanti malam saja balik lagi. Dan muncullah ide. Kami telepon saja yang punya. Karena tadi di surat pesan ada nomor teleponnya. Pakai telepon siapa? Secara kami nggak pakai nomor Korea dan nggak mengaktifkan roaming international juga. Ada tuh telpon nganggur alas telepon yang punya rumah. Pencat-pencet deh. Nggak nyambung-nyambung. Terus karena bahasanya Korea, nggak ngerti deh tuh yang kepencet sama Ipat, jadinya tuh telepon ribut banget hahaha. Panik deh kami. Pencet sana sini tetep tuh suara berisik nggak hilang-hilang. Kami menyerah. Anggap saja backsound deh hahaha.
Setelah dua jam-an menunggu dengan backsound yang ribut kami memutuskan untuk jalan keluar. Bersih-bersih diri sebentar, kemudian kami meninggalkan pesan di kertas untuk mengabarkan kedatangan kami, isinya kalau kami sudah datang dan kami mau jalan dulu, dan akan kembali nanti malam. Sewaktu siap-siap mau berangkat. Tara!!! Pintu kebuka. Masuklah sepasang anak muda. Yang ternyata adalah pemilik Marubee. Mereka suami istri ternyata.
Mereka minta maaf ketika tahu kami sudah menunggu cukup lama. Si suaminya langsung mematikan backsound hihihi. Kami pura-pura bego deh. Tetapi tetap bilang sorry karena tadi kami coba memakai telepon, tetapi nggak bisa nyambung hahaha. Dalam hati mereka mungkin bilang, pantesan telepon gue berisik hihihi. Dan ternyata akibat kami pencet-pencet tadi terhubung ke security hahaha. Jadi security-nya datang menanyakan ada masalah apa. Biarin ajah ahhh, salahnya pergi lama banget hahaha.
Kami kemudian menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu. Biaya per orang USD 22,72 (kira-kira Rp 200.000-an). Dengan kondisi Marubee sih, harga tersebut yang nggak rugilah. Dan saat kami datang itu hari Jumat, jadi weekend juga. Harga hostel/guesthouse biasanya akan lebih mahal saat weekend. Yang lucunya, kami lupa mengambil pesan yang tadi ditulis dan kami letakkan di meja. Dibaca juga sama suaminya hahaha. Terus minta maaf lagi karena telah membuat kami menunggu. Gwaenchanayo (nggak apa-apa), lagipula kami sudah bikin berisik hahaha.
Tujuan kami adalah ke Gwangalli Beach. Sebelum kami ke sana, kami sempatkan melihat-lihat festival pasir (Sand Festival) di Haeundae Beach. Wuihhh keren-keren hasil karyanya. Anginnya semakin dingin. Brrr... Di sini kami beberapa kali juga dibantuin photo bertiga, sama seorang mbak-mbak dan juga sepasang suami istri. Makasihhh...
Kemudian kami menuju ke Gwangalli Beach, naik subway (ke Gwangan Station, Line 2). Jalan dari stasiun subwaynya ke pantainya lumayan jauh. Lima belas menitan lebih. Karena kami sampai memang sudah malam, yang ada pantainya gelap hihihi. Tapi lampu-lampu gedung sekitar pantai dan jembatan Gwangan Bridge (Diamond Bridge) membuat suasana menjadi syahdu *taelahhh. Jembatan ini merupakan jembatan kedua terbesar di Korea Selatan.
Kejadian yang lucu waktu kami di sana, kami melihat secara tidak sengaja (hahaha padahal pertama nggak sengaja, kemudian malah melototin ahahaha) ada pasangan yang lagi berantem. Bukan karena mereka berantem yang bikin lucu, karena nggak mengerti juga mereka lagi ngomong apa. Hanya saja yang perempuannya kelihatannya bajunya basah, seperti habis nyebur ke laut. Seremmm marahannya, mau ngapain coba malam-malam nyebur, mana cuaca dingin lagi. Berantemnya pake teriak-teriak. Huaaaa peace-peace mas, mbak :D.
Setelah satu jam-an di Gwangalli Beach, kami memutuskan kembali ke Haeundae. Semakin malam semakin rame ternyata di Haeundae Beach. Ipat sempat mencoba permainan di pinggir jalan sebelum sampai ke pantai.. Permainannya sih nembak balok pake jarum. Hadiahnya macam-macam. Ipat dapat semacam gelang, karena melesat terus, dapatnya cinderamata yan paling murah hihihi.
Usai bermain, kami sempatkan jalan lewat pantai lagi. Semakin dinginn, sepertinya saatnya untuk kembali ke Marubee yang hangat :D. Sudah mulai ngantuk dan capek juga. Istirahatkan badan buat besok. Annyeonghi jumuseyo (good night)!
Note : cerita Korea 2011 sudah sekian lama ditulis tetapi penulisnya sangat pemalas sekali untuk update blognya :D
Ketika kami sampai di depan Donghwa Duty-Free Shop waktu menunjukkan pukul 08.10 hihihi, so bus sudah jalan dong. Secara ini Korea jadi on time. Nggak jadi masalah sih, soalnya kami memang berniat cari peruntungan saja. So kami balik lagi ke stasiun subway. Dari Gwanghwamun Station kami menuju Express Bus Terminal Station line 3, 7 dan 9.
Karena jam kerja tuh stasiun subway rame banget. Sempat kaget dengan orang yang datang seperti mau menyerbu hahaha. Gila mereka jalannya cepat banget. Jadi saking ramenya, jalur tangga untuk turun dikasih tali jadi separoh dipakai untuk mereka yang naik tangga. Salut buat mbak-mbak yang pake high heels deh. Segitu banyak tangga dan jalannya panjang. Kalau aku sudah nyeker kali, tenteng sepatu hahaha. Jadi baru ngerti deh kenapa di jalanan mobil pribadi nggak terlalu banyak. Bapak-bapak berdasi dan ibu-ibu yang eksekutif muda saja naik subway. Aman dan nyaman sih. Jalanan mungkin ada macet-macetnya jugalah ya, tetapi kalau sekilas aku perhatiin nggak ruwet gitu. Karena nggak tiap hari di sana juga kali ya :D
Sepertinya kurang dari satu jam, kami sampai di Express Bus Terminal Station. Ketika kami membeli tiket, bus yang akan berangkat itu bukan yang deluxe tapi yang standar, dan harganya lebih murah. Untuk harga tiket bus ke Busan, di itinerary aku membuatnya sesuai dengan harga tiket di buku Mbak Claudia yaitu 32,800 won (sekitar Rp 295.000). Sementara tiket bus yang sekarang 27.000 won (sekitar Rp 243.000). Jadi kami oke-oke saja, walaupun kami belum tahu kondisi busnya. Bus masih berangkat sekitar satu jam-an lagi. Sambil duduk di ruang tunggu yang nyaman dan bersih tentunya, kami menonton TV. Saat itu lagi diputar variety show Running Man. Waktu itu sih nggak ngeh nih apaan sih, kenapa orang-orang pada ketawa hahaha. Sekarang aku malah jadi suka nonton Running Man berkat “diracuni” teman kantor :D. Asli lucu dan kreatif nih variety show.
Seingatku bus berangkat pukul 11-an. Akan memakan waktu kurang lebih empat-an jam untuk sampai ke Busan. Busnya bersih dan cukup nyaman. Dan yang bikin salut, bus berangkat sesuai dengan jadwal. Meskipun penumpangnya nggak penuh hahaha. Keren-keren deh. Sempat ngobrol-ngobrol dan makan cemilan yang kami beli waktu di station subway. Suasana daerah yang dilewati mirip kalau mau ke Bandung. Tetapi nggak berapa lama, biasalah ketiduran hahaha. Kami terbangun saat bus berhenti di rest area. Sudah waktunya makan siang juga sih. Kami diberi waktu 20 menit (kalau nggak salah lagi nih :D) untuk beli makan atau ke toilet. Cepat amat ya? Hahaha.
Kami memutuskan untuk beli Kimbab dan beberapa cemilan. Tadinya tertarik melihat orang-orang pada makan Ramyeon, tetapi kami ragu, apa bisa makan secepat orang-orang Korea hahaha. Mereka pedas-pedas dan panans-panas bisa masuk mulut hihihi. Daripada nanti ditinggal bus, mending nahan selera deh. Udah rada telat-telat dikit nih masuk bus. Pak sopir udah berdiri di depan pintu. Untung bukan kami yang terakhir masuk bus. Let’s go Ajeossi!
Kira-kira pukul 15.00 kami sampai di Busan! Terminal busnya keren juga hihihi. Tujuan pertama keluar dari bus adalah mencari tourist information. Kami kemudian meminta peta Busan dan peta subway Busan. Sempat bernarsis ria di depan pintu keluar terminal busan menuju terminal subwaynya. Nah, saat kami jalan, sebelum masuk ke tempat pembelian tiket subway, di sana ada beberapa orang. Sepertinya mereka sukarelawan. Jadi mereka membagikan brosur-brosur. Terus ada salah satu dari mereka memberikan tanda kepada kami untuk photo. Kami pikir dia mau photo bareng gitu, dihhh geer memangnya artis hahaha. Ternyata dia mau bantuin kami agar bisa photo bertiga. Duhhh baiknya. Gomawo.
Ketika kami sedang berusaha membeli tiket subway Busan, dihampiri bapak petugas. Sudah opa-opa gitu. Menanyakan tujuan kami, kemudian dia menujukkan cara membeli tiketnya di mesin. Bukannya nggak bisa caranya sebenarnya, soalnya pada iseng masukin duit yang sudah buluk hahaha. Dicoba berkali-kali nggak bisa, pas bapaknya nyoba bisa lho! Mesin yang aneh hihihi. Makasih opa-opa petugas.
Sebelum ke subway kami ke toilet dulu. Nggak penting banget buat diceritain ya hahaha. Sebenarnya bukan ceritain ke toiletnya. Tetapi mau certain bahwa baik di Busan ataupun di Seoul yang bersih-bersih toilet sudah oma-oma atau opa-opa. Beda sama di tempat kita ya. Mungkin mereka daripada menganggur di rumah, terus yang muda-muda pada nggak mau kerja bersih-bersih. Mungkin :D. Terus toiletnya bersih. Ini toilet terminal atau station lho ya. Bukan mall hahaha. Apalagi mallnya ya? Ada juga sih di beberapa tempat yang kurang bersih yang kami temui selama di Korea, tetapi masih bisa ditoleransi :D.
Perjalanan dari Busan Station menuju Haeundae Station kurang lebih tiga puluh menit-an. Sepertinya ada perbedaan antara penumpang Seoul sama Busan. Kalau di Seoul kami kebanyakan melihat yang muda-muda yang naik subwaynya. Kalau di Busan kebanyakan orang tua hihihi. Yang muda-muda pada hijrah kali ya ke Seoul. Atau hanya kebetulan saat kami naik banyak yang tua. Tetapi sorenya pas naik juga gitu. Waktu balik besoknya dari Haeundae Station ke Busan Station juga hahaha.
Sesampai di Haeundae Station, seperti biasa menaiki anak tangga atau eskalator. Keluar dari station melihat sekeliling kami langsung blank hahaha. Baca petunjuknya di peta yang ada ditangan, kemudian duduk di depan map Busan yang kami temukan di depan pintu keluar station. Nggak berapa lama kemudian, ditanyain sama seorang opa-opa yang kebetulan lewat, kemana tujuan kami (kami yang tanya atau ditanyain ya? Lupa hihihi). Menurut petunjuk di email guesthouse-nya, sesampai di Haeundae kami harus mencari Busan Aquarium. Jadilah kami menanyakan dimana Busan Aquarium. Dan! Opa tersebut menyuruh kami untuk mengikutinya.
Ketika berjalan menuju arah Busan Aquarium, dingin mulai terasa. Angin laut sepertinya membuat hawa semakin dingin. Opa tersebut tiba-tiba berhenti. Dia bilang mau berphoto dulu sama kami. Dia ternyata bawa kamera juga, mungkin turis domestik hihihi. Perjalanan kemudian berlanjut. Sepuluh menit kemudian opa menunjukkan ke kami, Busan Aquarium! Kami sudah sampai. Wahhh khamsahamnida Harabeoji (kakek).
Saat melihat Busan Aquarium, ketika kami mau mengucapkan terima kasih, opa malah menyuruh kami masih mengikuti dia untuk menyebrang ke arah Busan Aquarium. Ya ampunnn, opa tersebut mengantarkan kami ke depan pintu masuk Busan Aquarium. Mungkin dia berfikir tujuan kami adalah Busan Aquarium. Baiknyaaaa. Padahal kami bukan mau mencari Busan Aquarium. Tetapi yang terpenting kami sampai di tempat yang menjadi petunjuk hostel yang akan kami tuju. Dan opa tersebut berbaik hati mengantarkan kami sampai tujuan. Jeongmal khamsahamnida Harabeoji! Kami hanya bisa membungkukkan badan untuk mengucapkan terima kasih, ketika opa tersebut kembali untuk menyebrang.
Kami menunggu beberapa saat sampai opa hilang dari pandangan. Nggak enak hati juga sudah diantar sampai depan Busan Aquarium. Nanti bingung lagi melihat kami malah nggak jadi masuk. Udara semakin dingin. Kami saja yang mungkin kedinginan, ada yang cuek tuh pakai baju tipis atau celana pendek. Mereka sudah terbisa dengan cuacanya. Wahhh bener-bener dingin.
Setelah yakin opa tidak akan melihat kami lagi, kami menyebrang kembali, karena guesthousenya berada di seberang Busan Aquarium. Seharusnya tadi kami menyebrang ke arah kanan hehehe. Tetapi nggak masalah. Jaraknya nggak jauh. Marubee Guesthouse itu berada di lantai delapan. Di gedung Harbour Town. Sesampai di dalam gedung, kami menuju bapak-bapak security. Tadi sempat salah masuk hihihi. Masuk ke restoran. Gedung ini lantai bawahnya sepertinya memang banyak restoran dan butik. Kami kemudian menanyakan ke bapak-bapak security tersebut posisi Marubee. Tepatnya menanyakan kami harus naik lift dari mana.
Salah seorang dari mereka kemudian berjalan dan menyuruh kami mengikutinya. Dalam pikiran kami, palingan dia hanya menunjukkan posisi lift. Dan ternyata! Dia mengantarkan kami sampai ke lantai delapan. Menunjukkan letak Marubee. Wahhhh benar-benar deh, apakah memang kami yang beruntung ketemu dengan orang-orang baik atau memang orang Korea itu baik-baik ya :)?
Saat di depan pintu Marubee kami tertegun. Ada tulisan diselembar kertas.
"Dear guests!! We are going out. And we come back soon!! Turn down locker hanger/handle!! (Always open door). You don’t worry about it! See you."
Lha yang punya rumah kabur eh pergi. Karena dibilang pintu nggak dikunci kami membukanya pelan-pelan. Ngeri tiba-tiba dikerjain (hahaha parno nggak jelas). Jreng!!! Sunyi. Tidak ada seorang pun di dalam. Baiklah kami menunggu sebentar, sampai yang punya balik.
Karena yang punya nggak ada, jadilah kami dengan leluasa melihat kondisi guesthousenya. Jadi guesthouse ini merupakan apartemen dua kamar yang dibagi jadi female dormitory dan satu lagi mixed dormitory (campur cewek cowok). Rapi, bersih, trus pemandangannya. Huaaaa Haeundae Beach. Super duper keren. Kamar mandinya juga bersih. Dapurnya juga. Seperti umumnya hostel/guesthouse ada fasilitas komputer untuk internetan. Ada dua computer di sini. TV LCD mungkin 32”. Kami melongok ke kamar female dormitory. Wahhh girly banget. Bed cover-nya warna pink. Ada lima kasur dua tingkat. Jadi satu kamar diisi sepuluh orang. Dan kondisinya rapi dan bersih. Dan ternyata di dalam kamar yang cewek ada kamar mandinya trus meja rias besar. Keren banget deh Marubee (udah serasa marketing-nya hahaha).
Dan memang yang paling oke itu pemandangannya langsung bisa melihat Haeundae Beach. Sembari menunggu, seperti biasa sibuk deh bernarsis ria dengan latar Haeundae Beach hahaha. Mana dipojok ada meja dan kursi yang berada persis dekat kaca. Duduk sore-sore melihat ke pantai. Mmmm keren abisss. Sayang nih kami hanya semalam di sini.
Karena nggak mungkin kami bengong sambil menunggu, jadi anggaplah rumah sendiri. Nyalakan tv hahaha. Lagi acara Strong Heart (baru ngehnya juga sekarang-sekarang ini). Waktu itu salah satu bintang tamunya Jung Yong Hwa (leader-nya dan vokalisnya CN Blue). Waktu itu nggak tahu siapa dia hahaha, meski pernah nonton drama You’re Beautiful. Tahunya hanya Jan Geun Suk. Sekarang malah suka sama lagunya CN Blue gara-gara reality show We Got Married. Yongseo couple. Yonghwa dan Seohyun SNSD. Hihih kok malah OOT. Sory-sory.
Back to Marubee. Setelah satu jam menunggu kami mulai resah. Apa kami tinggal tas saja trus kami jalan deh. Nanti malam saja balik lagi. Dan muncullah ide. Kami telepon saja yang punya. Karena tadi di surat pesan ada nomor teleponnya. Pakai telepon siapa? Secara kami nggak pakai nomor Korea dan nggak mengaktifkan roaming international juga. Ada tuh telpon nganggur alas telepon yang punya rumah. Pencat-pencet deh. Nggak nyambung-nyambung. Terus karena bahasanya Korea, nggak ngerti deh tuh yang kepencet sama Ipat, jadinya tuh telepon ribut banget hahaha. Panik deh kami. Pencet sana sini tetep tuh suara berisik nggak hilang-hilang. Kami menyerah. Anggap saja backsound deh hahaha.
Setelah dua jam-an menunggu dengan backsound yang ribut kami memutuskan untuk jalan keluar. Bersih-bersih diri sebentar, kemudian kami meninggalkan pesan di kertas untuk mengabarkan kedatangan kami, isinya kalau kami sudah datang dan kami mau jalan dulu, dan akan kembali nanti malam. Sewaktu siap-siap mau berangkat. Tara!!! Pintu kebuka. Masuklah sepasang anak muda. Yang ternyata adalah pemilik Marubee. Mereka suami istri ternyata.
Mereka minta maaf ketika tahu kami sudah menunggu cukup lama. Si suaminya langsung mematikan backsound hihihi. Kami pura-pura bego deh. Tetapi tetap bilang sorry karena tadi kami coba memakai telepon, tetapi nggak bisa nyambung hahaha. Dalam hati mereka mungkin bilang, pantesan telepon gue berisik hihihi. Dan ternyata akibat kami pencet-pencet tadi terhubung ke security hahaha. Jadi security-nya datang menanyakan ada masalah apa. Biarin ajah ahhh, salahnya pergi lama banget hahaha.
Kami kemudian menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu. Biaya per orang USD 22,72 (kira-kira Rp 200.000-an). Dengan kondisi Marubee sih, harga tersebut yang nggak rugilah. Dan saat kami datang itu hari Jumat, jadi weekend juga. Harga hostel/guesthouse biasanya akan lebih mahal saat weekend. Yang lucunya, kami lupa mengambil pesan yang tadi ditulis dan kami letakkan di meja. Dibaca juga sama suaminya hahaha. Terus minta maaf lagi karena telah membuat kami menunggu. Gwaenchanayo (nggak apa-apa), lagipula kami sudah bikin berisik hahaha.
Tujuan kami adalah ke Gwangalli Beach. Sebelum kami ke sana, kami sempatkan melihat-lihat festival pasir (Sand Festival) di Haeundae Beach. Wuihhh keren-keren hasil karyanya. Anginnya semakin dingin. Brrr... Di sini kami beberapa kali juga dibantuin photo bertiga, sama seorang mbak-mbak dan juga sepasang suami istri. Makasihhh...
Kemudian kami menuju ke Gwangalli Beach, naik subway (ke Gwangan Station, Line 2). Jalan dari stasiun subwaynya ke pantainya lumayan jauh. Lima belas menitan lebih. Karena kami sampai memang sudah malam, yang ada pantainya gelap hihihi. Tapi lampu-lampu gedung sekitar pantai dan jembatan Gwangan Bridge (Diamond Bridge) membuat suasana menjadi syahdu *taelahhh. Jembatan ini merupakan jembatan kedua terbesar di Korea Selatan.
Kejadian yang lucu waktu kami di sana, kami melihat secara tidak sengaja (hahaha padahal pertama nggak sengaja, kemudian malah melototin ahahaha) ada pasangan yang lagi berantem. Bukan karena mereka berantem yang bikin lucu, karena nggak mengerti juga mereka lagi ngomong apa. Hanya saja yang perempuannya kelihatannya bajunya basah, seperti habis nyebur ke laut. Seremmm marahannya, mau ngapain coba malam-malam nyebur, mana cuaca dingin lagi. Berantemnya pake teriak-teriak. Huaaaa peace-peace mas, mbak :D.
Setelah satu jam-an di Gwangalli Beach, kami memutuskan kembali ke Haeundae. Semakin malam semakin rame ternyata di Haeundae Beach. Ipat sempat mencoba permainan di pinggir jalan sebelum sampai ke pantai.. Permainannya sih nembak balok pake jarum. Hadiahnya macam-macam. Ipat dapat semacam gelang, karena melesat terus, dapatnya cinderamata yan paling murah hihihi.
Usai bermain, kami sempatkan jalan lewat pantai lagi. Semakin dinginn, sepertinya saatnya untuk kembali ke Marubee yang hangat :D. Sudah mulai ngantuk dan capek juga. Istirahatkan badan buat besok. Annyeonghi jumuseyo (good night)!
Note : cerita Korea 2011 sudah sekian lama ditulis tetapi penulisnya sangat pemalas sekali untuk update blognya :D
Dee
0 komentar:
Posting Komentar